BEBERAPA CATATAN TENTANG
RETRET 8
HARI DENGAN BIMBINGAN PRIBADI
Mungkin di antara Anda ada yang baru pertama kali
mengikuti retret 8 hari
dengan bimbingan pribadi Maka baiklah ada beberapa penjelasan secukupnya bagi Anda
semua.
1.
Retret ini
hendaknya pertama-tama merupakan suatu pengalaman doa yang intensif, suatu
pertemuan dengan Tuhan.Juga
merupakan saat rileks, saat berlibur bersama Tuhan.
2.
Kecuali perayaan ekaristi (pkl 18.15) dan makan bersama, tidak ada acara bersama selama retret ini.
3. Setiap peserta dibimbing secara pribadi oleh
seorang pendamping retret. Sekali
sehari Anda bertemu dengan Pendamping retret untuk "wawancara" kurang
lebih 45 menit. Pada akhir wawancara Anda akan menerima bahan
meditasi/kontemplasi untuk hari berikutnya.
4. Anda membuat acara harian sendiri, dengan menentukan waktu untuk
meditasi/kontemplasi, refleksi dan istirahat/relaks.
BEBERAPA SYARAT AGAR ANDA DAPAT MENGAMBIL MANFAAT
RETRET INI
>
Istirahat
cukup sebelum memulai retret ini. Kondisi badan yang relaks akan sangat
membantu dalam proses dinamika retret ini. Sangat membantu jika Anda ‘slow down’.
>
Jika Anda
merasa bingung, atau kacau karena problem atau kesulitan emosional yang
memustahilkan suasana doa dan konsentrasi, maka sangat dianjurkan agar semua
ini dibicarakan dan "dibereskan" (sejauh mungkin sebelumnya).
>
Mulailah
retret ini dengan suatu keinginan dan hasrat untuk berdoa dengan
sungguh-sungguh dan intensif. Suatu keinginan "to be alone with God",
kesediaan untuk mendengarkan apa yang Tuhan ingin katakan kepada Anda dan
tentang Anda, sekarang di sini.
>
Kesediaan
untuk membuka diri terhadap Pembimbing, untuk mau dikenal oleh Pembimbing. Peran pembimbing seperti seorang ‘mak
comblang’ yang membantu Anda untuk makin akrab dengan Tuhan.
Pendek kata:
Mulailah
retret ini dengan keinginan jujur untuk membuka diri akan Sabda Tuhan dan
inisiatifNya. Kesanggupan untuk menjawab Tuhan dengan hati bebas. Jangan mau
menentukan sebelumnya apakah yang dikehendaki Anda sebagai buah konkret dari
retret ini. Biarlah Tuhan sendiri yang menjelaskan kepada Anda dalam retret ini. Satu-satunya
pengharapan dan kerinduan hati Anda adalah: "menyerahkan diri seutuhnya
kepada Tuhan, agar dalam segala-galanya la akan membalas kecintaan Anda kepada
Tuhan.”
TENTANG RETRET TERBIMBING 8 HARI
•
Semoga retret ini dipandang dan
dialami bagi Anda sebagai suatu waktu istirahat dalam perjalanan Anda menuju
Bapa. Kadang-kadang manusia membutuhkan waktu tenang untuk merefleksikan serta
menyelami misteri kehidupannya. Sebagai seorang kristen Anda amat perlu, sekali-sekali
meninjau kembali serta memperdalam cita-cita hidupnya dan relasi Anda dengan
Kristus.
•
Retret ini pertama-tama merupakan
suatu masa doa yang tenang yang cukup lama dan cukup intensif. Itu tidak
berarti bahwa selama proses retret ini akan selalu lancar dan penuh semangat.
Konsolasi dan desolasi akan datang silih berganti. Mungkin saat tertentu
rasanya sia-sia macet dan tak berguna. Tidak jarang justru saat-saat seperti
itu merupakan suatu awal proses pertumbuhan yang tak terduga.
Justru Anda dibimbing secara pribadi, maka retret ini dapat membawa
Anda ke arah pertemuan yang lebih personal dengan Tuhan. Dengan berusaha
membuka diri akan Tuhan dan sabda-Nya, dan sekaligus membuka diri akan seorang
pembimbing, maka Anda boleh berharap akan semakin mengenal Tuhan bagi Anda, dan
dalam cahaya inilah Anda akan semakin mengenali diri Anda sendiri. Serta "menanggalkan semua beban
dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tkun. Kita
melakukannya dengan mata tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman,
dan yang membawa iman, dan yang membawa iman kita kepada kesempurnaan" (Ibr. 12: 1 - 2)
Struktur "latihan
rohani" bertujuan membawa kita ke arah kebebasan rohani sejati. Tujuan itu dicapai dengan mengatur hidup kita
begitu rupa sehingga tak ada keputusan atau pilihan diambil dibawah pengaruh
rasa lekat atau cinta yang tak teratur.
Apa yang telah dimulai dalam diri Anda sampai
sekarang ini tentu tidak selesai pada hari terakhir retret ini.
Retret
merupakan "benih",
jangan Anda
beranggapan bahwa segalanya akan beres sesudah retret ini. Rahmat yang
dilimpahkan Tuhan kepada Anda dalam retret ini mungkin
merupakan awal dalam suatu proses yang tidak pernah akan selesai.
ACARA HARIAN
Anda yang menyusun acara harian selama retret
ini. Agar meditasi/kontemplasi refleksi-refleksi, istirahat (relaks)
betul-betul cocok dengan kebutuhan dan irama hidup Anda.
Maksud acara
harian, adalah untuk menciptakan suasana tenang, suasana doa, dan suasana
relaks yang semuanya diperlukan agar Anda dapat "sendirian dengan
Tuhan" selama hari-hari retret ini, dan
supaya Anda semakin peka akan Tuhan dan bisikan/karya Roh Kudus.
Dalam
menyusun acara harian baiklah diperhatikan:
❖ Setiap hari ada 4 kali meditadi/komtemplasi.
Dan setiap meditasi/kontemplasi selama satu jam penuh. Dianjurkan agar
pembagian waktu meditasi/kontemplasi cukup merata; beri selang waktu yang cukup
antar doa satu dan berikutnya. Peganglah teguh waktu-waktu yang
telah Anda tentukan itu.
❖ Sesudah setiap meditasi/kontemplasi ada saat refleksi, dan membuat
catatan yang perlu.
❖ Dianjurkan pada awal retret acara harian anda dibicarakan sebentar dengan
pembimbing Anda. Jika dalam retret merasa perlu mengubah acara harian, baiklah
kalau diberitahukan kepada pembimbing Anda.
Untuk menciptakan suasana tenang dan refleksif, maka keheningan mutlak perlu, jangan tawar-menawar dalam hal keheningan. Anda akan
sangat membantu teman-teman lainnya, bila Anda sendiri melaksanakan silentium
dengan saksama.
Jangan membicarakan dengan teman-teman bahan
atau bimbingan yang diberikan oleh Pembimbing Anda. Kalau Anda buat akan hal
ini, maka seluruh proses retret akan
mudah merosot menjadi perkara manusiawi belaka.
Istirahat dan waktu-waktu relaks merupakan
salah satu unsur hakiki dari seluruh proses retret ini: "selingan"
sehat dan harmonis antara meditasi dan kontemplasi- refleksi dan relaks itu
cukup penting.
REKREASI/RELAKSASI YANG DIANJURKAN
Berjalan-jalan
cukup lama setiap hari, di dalam atau di luar kebun, tanpa 'memikirkan
apa-apa', hanya menikmati keindahan alam, dll. Biarkanlah semuanya yang Anda
lihat atau jumpai 'berbicara' tentang Tuhan (misalnya: bunga, burung, gunung,
langit dll).
Hobby, pekerjaan tangan, mengarang, melukis,
membuat puisi, membuat lagu dll.
Olahraga: jogging, jalan kaki, senam.
REKREASI YANG
KURANG COCOK
1. Membaca buku-buku, roman, majalah, surat
kabar dll.
2. Bahan bacaan rohani yang sekiranya Anda
perlukan, mintalah kepada Pembimbing Anda.
3. Surat menyurat yang tidak perlu, sms,
internet, telpon/HP.
4. Mempelajari bahan-bahan kursus, dll.
BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS MENGENAI MEDITASI/ KONTEMPLASI
Dalam retret
ini Anda diharapkan bermeditasi/berkontemplasi empat kali sehari, dan setiap
meditasi/kontemplasi selama satu jam penuh.(atau meditasi ke 5 - pengendapan)
Jika Anda merasa digodai untuk memperpendek
saja waktu doa satu jam utuh, hendaklah Anda memperpanjang waktu doa dengan
menambah beberapa menit.
Bila waktu-waktu doa, renungan dialami
sebagai hiburan dan kegembiraan, dapat juga timbul godaan untuk memperpanjang
waktu doa, dengan akibat bahwa pengikut retret lebih mencari konsolasi-konsolasi dari Tuhan daripada mencari Tuhan
sendiri.
Kalau demikian kepatuhan pada satu jam untuk
dapat merupakan jaminan, agar Anda jangan secara halus mencari diri sendiri
dalam doa.
Bahan meditasi/kontemplasi akan diberikan oleh Pembimbing. Biasanya akan diambil dari Kitab Suci,
sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Jangan menentukan bahan doa sendiri!
PERSIAPAN MENTAL
1. Tentukan sebelumnya tempat Anda akan
bermeditasi/ berkontemplasi. Selama jam meditasi/kontemplasi
jangan pindah-pindah tempat.
2.
Pada setiap permulaan renungan,
anda membuat diri sadar akan apa yang akan Anda lakukan, sadar dihadirat Allah.
3. Lalu ambil posisi badan (duduk dikursi, dingklik, yang kiranya paling
cocok agar Anda dapat tenang, relaks tetapi tetap siaga.
Bermeditasi/berkontemplasi sambil berjalan-jalan biasanya kurang cocok. Selama
jam meditasi/ kontemplasi jangan ganti-ganti posisi duduk. Tetapi kalau merasa
tertolong, posisi badan dapat diseleraskan dengan perasaan-perasaan yang
timbul, selama waktu doa.
4. Lalu berusaha menjadi tenang; menenangkan
seluruh badan. Menjadi sadar akan pernafasan, akan perasaan dan reaksi badan.
Amatilah/dengarkanlah salah satu 'bunyi/ suara' tertentu. Misalnya: kicau
burung; bunyi-bunyi disekitar Anda, dll. Menatap salah satu obyek: misalnya:
Gambar, bunga, lilin, gambar, salib dll. selama beberapa waktu.
5. Menjadi sadar akan kehadiran Tuhan. Mintalah
kepada Bapa agar Dia menyingkirkan dalam diri Anda segala apa saja yang dapat merintangi
kontak atau persatuan dengan Tuhan. Mohonlah agar Allah menanamkan pemikiranNya
dan rencanaNya dalam hati Anda. Jadilah sadar akan kehadiran dan karya Roh
Kudus dalam diri Anda, mohonlah bimbingan dan bantuanNya. Mungkin teks:
"Kehadiran Tuhan" (lih. Madah Bakti) atau salah satu mazmur dapat
dipergunakan untuk lama kelamaan masuk ke dalam suasana tenang, damai, penuh
konsentrasi.
6.
Mohon rahmat
khusus: mohonlah rahmat khusus dari Tuhan dalam meditasi/kontemplasi ini.
Misalnya: agar semakin mengenal Dia dan diri sendiri; Rahmat untuk semakin
melihatdan menerima diri sendiri seperti apa adanya; Iman yang lebih besar,
ketabahan hati dalam situasi yang sulit dll.
7.
Bacalah teks
KS dengan perlahan-lahan: Berhentilah bila suatu teks/perkataan mengena di hati,
tunggulah dengan sabar akan Tuhan, resapilah, nikmatilah perkataan ini.........................................
Ulangilah... ajukan pertanyaan.... Apa yang ingin Kau katakan Tuhan? Ungkapkanlah reaksimu .... Tunggulah .... Jangan terlalu cepat mau
mengetrapkan perkataan itu dalam hidup Anda .... Dengarkanlah dahulu! Jika merasa berguna, berilah garis/tandailah dibawah perkataan
yang mengena itu. Meditasi/kontemplasi,
bukan wawancara dari "otak ke otak", tetapi dari hati ke hati.
8. Jangan tergesa-gesa: Jangan mengira teksnya harus direnungkan sampai
"selesai" sangat dianjurkan agar dalam meditasi/ kontemplasi yang
menyusul mengulangi sebentar teks-teks yang pernah menyentuh hati Anda,
terutama bila teks tersebut pernah memberi rasa damai, atau pernah
membingungkan, atau "menyakitkan" hati Anda.
9. Jangan putus asa atau berkecil hati, bila
teks seakan tidak berbicara sedikitpun. Kadang Tuhan membiarkan Anda mengalami
kegersangan untuk mempertebal iman Anda, atau agar Anda semakin sadar bahwa
misalnya konsolasi atau desolasi tidak melulu kuasa Anda sendiri.
Dapat terjadi bahwa teks itu 'diam' saja, karena Anda tidak mau mendengarkan,
sebab di dalamnya mungkin terungkap sesuatu tuntutan yang tidak Anda sukai,
atau yang Anda takuti ... Biasanya Tuhan itu amat dekat jika terasa 'absen'.
Nantikanlah Dia dengan sabar. Tuhan akan bersabda pada waktunya dan dengan
caranya yang khas. Satu hal'lagi: janganlah Anda seakan-akan 'terbentur' pada
kata-kata atau kalimat yang tidak jelas dalam teks. Jangan terlalu ambil pusing, bacalah terus saja.
10.
Doa penutup: Menjelang akhir
meditasi/kontemplasi Anda" dapat bertanya: "Apa yang telah dikatakan
Tuhan tentang diri-Nya sendiri dan tentang Anda, apa kehendakNya, dan jawaban
apa kiranya diharapkan dari Anda. Itu dapat diungkapkan dalam bentuk doa (doa
wawancara), sebagai penutup meditasi/kontemplasi
Sesudah meditasi/kontemplasi,
pakailah waktu untuk refleksi.
Sesudah refleksi, Anda membuat
catatan-catatan yang perlu.
BIMBINGAN SELAMA
RETRET
Sekali
sehari, selama kurang lebih 45 menit Anda akan bertemu dengan Pembimbing Anda.
Ada kebiasaan dalam pertemuan ini dibuka dengan suatu doa singkat spontan,
entah dari Anda sendiri atau dari Pembimbing. Doa ini menentukan suasana dalam
mana wawancara akan berlangsung.
Yang
terutama berbicara dalam wawancara adalah Anda sendiri. Wawancara bukan tanya
jawab saja. Makin relaks dan makin biasa makin baik. Banyak orang merasa
tertolong bila membawa catatan-catatan yang telah dibuat setelah
meditasi/kontemplasi. Catatan ini misalnya mengenai: terang, rahmat yang
diterima dll. Makin jujur dan sederhana dalam membuat catatan ini, semakin
menolong Anda sendiri.
Yang penting dalam retret :
menjadi sadar akan caranya Anda digerakkan dan dibimbing oleh Roh Kudus sendiri
sekarang dan disini. Menjadi
sadar pula ketidakbebasan yang terdapat dalam diri Anda. Pembimbing Retret -
bahkan bila seorang imam, tidak perlu/tidak harus menjadi bapa pengakuan.
Ada bedanya
antara sakramen rekonsiliasi dan bimbingan rohani. Tujuan retret bukan
pertama-tama untuk mempersiapkan diri untuk menerima sakramen tobat. Sakramen
rekonsiliasi ada tempatnya dalam retret ini. Silahkan minta pada pembimbing jika
diperlukan. Meskipun
begitu, usaha serius dari pihak pengikut untuk mengutarakan godaan-godaan dan
perasaan-perasaan takut, konsolasi/desolasi, cahaya yang dianugerahkan Tuhan,
gerak hati yang dialami dalam batinnya, justru itulah yang merupakan keuntungan
utama dalam retret terbimbing ini. Pembimbing akan mendengarkan, kadang akan
menerangkan, dan sedapat-dapatnya menyesuaikan proses perkembangan/dinamika
retret Anda, selaras dengan cara pengikut dibimbing Tuhan, serta menjawab kepada Tuhan.
Tanpa keterbukaan itu antara pengikut retret
dan pembimbing, retret tidak mungkin dapat disesuaikan dan diarahkan sedemikian
rupa, sehingga pengikut retret akan bertumbuh maju. Percakapan dalam wawancara ini bersifat
rahasia. Pembimbing akan dan harus menjaga kerahasiaan isi percakapan ini.
BAH AN WAWANCARA
Apa saja
yang bisa misalnya sbg. Bahan
wawancara
1. Apa yang telah terjadi dan telah
Anda alami dalam waktu doa (dan di luar jam
doa), umpamanya: rasa gembira, takut, gelisah, damai, kacau, konsolasi,
desolasi, kekosongan, kegersangan, terang, gelap, kehadiran Tuhan, atau 'absen'
Tuhan, merasa diperkuat dalam iman, pengharapan, cinta kasih atau sebaliknya,
merasa sedang 'dibebaskan' oleh Tuhan, atau merasa sangat tidak bebas karena
suatu hal, daya tarik suatu panggilan yang rupanya berasal dari Tuhan,
2. Cara Anda berdoa: bagaimana Anda
telah melihat Anda sendiri dalam cahaya doa.
3.
Apa saja
yang menghalangi kemajuan doa Anda: ke arah mana Anda didorong oleh Tuhan?. Apa saja yang dikatakan/dijelaskan Tuhan
kepada Anda.
4.
Pertanyaan-pertanyaan,
godaan-godaan, kesulitan-kesulitan yang timbul dan yang tetap mengacau waktu
doa atau waktu di luar jam doa. Gangguan-gangguan dan pikiran-pikiran yang
membuat Anda kacau. Malahan hal-hal yang kelihatan sepele, misalnya kesehatan
Anda, lelah, bosan, mimpi-mimpi dll.
5.
Yang penting
apa yang sungguh Anda rasakan, rindukan, pikirkan. Jangan memakai kedok sok
suci. Jangan mengungkapkan perasaan atau keinginan yang tidak sesuai dengan
kenyataan hati Anda. Jangan hanya mau menyenangkan Pembimbing, atau
perasaan-perasaan yang seharusnya ada.
Semakin
Pembimbing mengetahui apa yang telah terjadi dalam diri Anda, semakin dia dapat
menolong Anda dengan misalnya mengusulkan bahan yang cocok, agar Anda semakin
menjadi peka akan caranya Roh Kudus ingin membimbing Anda. Baru bila Pembimbing
melihat siapakah Anda sebenarnya, siapakah Anda dalam mata Tuhan, makin
Pembimbing dapat menolong Anda agar mengenal dan mencintai Pembimbing
Sebenarnya yaitu ROH KUDUS sendiri.
Oleh karena
Pembimbing sadar bahwa Roh Kuduslah Pembimbing Utama, maka Pembimbing tidak
akan banyak bicara, tetapi akan mendengarkan dengan sebaik mungkin, ia tidak
akan terlalu mengarahkan Anda, atau memaksakan gagasan-gagasannya sendiri
kepada Anda.
HAL-HAL PRAKTIS
1.
Membangun
Keheningan
a.
Tidak
bertegur sapa, apalagi ngobrol dg sesama retretan dan karyawan, baik di gang,
ruang makan atau tempat lain. Jika perlu bicara, bicara seperlunya. Jika ada
sesama retretan mengajak ngobrol sebaiknya tidak dilayani. Diharap retretan
sadar untuk apa mereka datang ke sini.
b.
Mematikan
HP, kecuali jika ada yang urgen (anggota keluarga sedang kritis dll) – sangat
dianjurkan jika anda akan merasa tergoda utk menggunakan HP, HP dititipkan pada
pembimbing. Bisa pesan pada orang yg berkepentingan supaya SMS kepada
pembimbing jika ada hal yang sungguh mendesak dan penting. Saat retret kita berhenti berdevosi pada
‘Santa Nokia’ dan memberikan seluruh waktu untukNya. Semakin kita murah hati,
Tuhan juga akan lebih murah hati lagi.
2.
Tempat
doa: selain
kompleks novisiat, semua kapel dan tempat lain bisa dipakai untuk berdoa (lihat
peta yang tersedia di kamar).
3.
Gaya
hidup ekologis: gunakan
listrik dan air dengan bijaksana, jika malam dan semua sudah di kamar mohon
lampu gang dimatikan – di ruang makan tidak disediakan tissue tetapi diganti
dengan lap mulut sesuai dengan nomor kamar – membuang sampah: tempat sampah
MERAH untuk sampah daur ulang (botol, kaleng dll); tempat sampah BIRU untuk
sampah lainnya.
4.
Jika
perlu makanan khusus/diet, silahkan isi blanko di ruang makan dan
serahkan ke dapur.
5.
Keuangan:
sangat diharapkan
dibereskan sebelum mulai retret – soal stipendium: jangan sampai membebani
Anda, kalau Anda ingin menyumbang untuk perawatan
gedung, tentu akan kami terima dengan senang hati.
TERIMA KASIH
SELAMAT MENJALANI RETRET
DOA KAMI PARA PENDAMPING RETRET,
MENYERTAI ANDA SEMUA