Rabu, 18 Juni 2014

Petuah Romo Pedro Arrupe SJ

Pemimpin Umum Serikat Yesus 1965-1981 menuliskan refleksinya atas bagaimanakah perasaan menemukan Tuhan itu? Gambaran ini dapat membantu kita berimajinasi mengenai 'finding Him in all things" 

Tak ada yang lebih praktis dari pada
Menemukan Tuhan, ialah dari pada
Jatuh cinta
Secara absolut dan abadi.
Dengan siapa kau jatuh cinta,
Siapa yang memenuhi imaginasimu,
Akan mengubah segala sesuatu.
Akan menentukan
Apa yang membangunkanmu pagi hari,
Apa yang akan dilakukan malam hari,
Bagaimana akhir pekan dinikmati,
Apa yang dibaca, siapa yang dikenal,
Apa yang menyayat hatimu,
Dan apa yang memenuhimu
Dengan kegembiraan dan rasa syukur.
Jatuh cintalah,tinggallah dalam cinta
Dan segala sesuatu akan ditentukan olehnya.


“Nothing is more practical than finding God, that is, than falling in a love in a quite absolute, final way. What you are in love with, what seizes your imagination will affect everything. It will decide what will get you out of bed in the mornings, what you will do with your evenings, how you spend your weekends, what you read, who you know, what breaks your heart, and what amazes you with joy and gratitude. Fall in love, stay in love, and it will decide everything.”


EKARISTI (renungan dari Rm Zahnweh SJ)




Masih ingat, bagaimana ratusan tahun lamanya ekaristi dirayakan?  Pastor membelakangi umat, pada konsekrasi membungkuk dan mengucapkan atas hosti dalam bahasa latin: “Hoc est enim corpus meum.”

Amat penting menyadari bahwa Yesus mengucapkan kata-kata itu tidak kepada roti dan anggur, tetapi kepada para rasul sambil bertindak menyerahkan pecahan roti dan piala itu kepada mereka. Bahaya: close up pada hosti.

 Ekaristi adalah perayaan perobahan/konsekrasi dari satu kelompok menjadi umat kristiani, menjadi tubuhnya sendiri. Corpus Christi mysticum mempunyai dua arti: umat dan ekaristi.
 Gereja adalah umat Allah yang hidup dari tubuh Kristus dan dengan demikian makin menjadi tubuh Kristus (Ratzinger). Kalau kita makan roti dan minum anggur, terjadi pertemuan pribadi dengan Yesus yang bangkit.
Realpraesenz  Dalam „mengenangkan aku“ umat tidak kembali ke perjamuan terakhir Yesus, melainkan yang tersalib menjadi hadir dalam peringatan sebagai Kristus yang bangkit.

„Ambillah, inilah tubuhKu“. Dengan makan tubuh Kristus para rasul menerima persatuan paling erat dengan Kristus; sekaligus semua perserta perjamuan itu menjadi satu tubuh, yaitu tubuh Kristus. Dengan tubuhNya Yesus memberi hidup ilahiNya kepada para rasul/pada kita. (Akulah roti kehidupan) Sayang  bahwa gereja menghilangkan lambang: makan dari 1 roti, minum dari 1 piala.

Sebenarnya kita semua lapar dan haus pada arti, perhatian, cinta, hidup dll. Maka satu2nya yang memuaskan: Allah memberi DiriNya (se-gala2nya) dalam Yesus.

Komunio/Relasi Kita dengan Tuhan/Yesus setingkat dengan komunio/relasi kita dengan sesama; cinta pada Allah dan cinta pada manusia tidak dapat dipisahkan. Cinta pada Allah secara konkret dihayati dan dibumikan sehari-hari dalam pengalaman  diakonia / koinonia dengan sesama.
Mt 18:20  Di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam NamaKu, disitu Aku ada ditengah-tengah mereka. Kalau tak sempat bermisa, sebaiknya makan bersama



Ekaristi kita mempunyai tiga akar:
I  Cara Yesus makan: Mk 6:30-44 (Kamu yang membagikan )
Mt 11:19 = Lk 7:34  Lihatlah seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.  Makan dan minum bersama merupakan Realsymbol  kedatangan Kerajaan Allah.
II  Makan malam terakhir dimulai  dengan roti, berakhir  dengan piala.
III  Pengalaman dengan Yesus yang bangkit. Lk 24:13-35  Emaus.
Kebingungan murid2 Emaus (Lk 24): roti dan anggur yang mereka sajikan kepada  tamu mereka, diambil alih oleh Yesus sebagai lambang untuk menye-rahkan dirinya kepada mereka.
Ekaristi sendiri merupakan lambang perjamuan surgawi (Bdk Lk 15)

Perintah untuk melaksanakan Ekaristi ada 1x pada Lk 22:19 dan 2x pada Paulus: 1 Kor 11:24+25
1 Kor 11:27  Barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti ini dan minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
Cara yang tidak layak: 1 Kor 11:21 yang seorang lapar dan yang lain mabuk.

Bagi orang2 Yahudi, tempat kehadiran Allah adalah bait Allah di Yerusalem, lebih2 yang mahakudus..
Yesus: Akulah tempat kehadiran Allah. Kemudian para murid memahami dirinya sebagai “Bait Roh Kudus”.

Perbedaan Gereja Barat dan Timur dalam soal kapan konsekrasi terjadi: Gereja Timur menghayati epiklese (doa permohonan, supaya Roh Kudus turun) sebagai saatnya. Dalam gereja barat selama dua abad pertama bacaan institusi Yesus termasuk ibadad sabda: Perayaaan ekaristi seluruhnya  dianggap sebagai konsekrasi. 

Istilah
eucharistia (bersyulur)
synaxis   (perkumpulan)
memecahkan roti   Lk 24:35
kyriakon deipnon / perjamuan Tuhan  1 Kor 11:20
agape / perjamuan kasih   Jud 12
missa  (sejak abad ke V)


Contoh: Gambar Ekaristi dari Sieger Köder. Kristus yang bangkit tidak nampak. Yang penting ialah lingkaran para rasul yang dipersatukan oleh roti dan anggur itu, lambang diriNya. Tantangan bagi kita semua untuk memberikan kepada sesama peserta ekaristi apa yang dirindukannya: keakraban kehangatan, kemesraan, perhatian, kasih sayang.

Meditasi gambar
I see                        Saya lihat                              obyektif
I feel                       Saya rasa                              subyektif
I am                       saya ada                                               identifikasi

Doa: Jiwa Kristus (Anima Kristi)

Beberapa bulan yang lalu seorang non-katolik menerima komuni di sebuah gereja di Atambua dan tidak tahu, harus diapakan. Langsung diinterogasi. Situasi makin panas, makin banyak orang berkumpul. Bapak Uskup dan Bupati tidak berhasil menenangkan massa, yang mau menghabiskan si pelaku; jendela pastoran  dilempari batu, sebelum si pelaku diselamatkan oleh polisi.

Di kota Tahull di Spanyol ada gereja “San Clemente” Paling depan, di belakang altar ada lukisan (fresko) Kristus Raja. Selama Misa, umat menghadapnya. Kalau pulang, paling belakang, ada fresko “Lazarus yang miskin”. Dan wajah  Lazarus identik dengan wajah Kristus Raja. Dengan menyamakan dua wajah itu, Sang seniman mengungkapkan pusat iman kita: Dalam orang miskin, sakit dan tersingkir kami berjumpa dengan Yesus.

Seorang pastor melihat, bahwa  seorang Bapak langsung pulang sesudah menerima komuni; maka dikirimnya dua misdinar dengan lilin untuk mendampingi Bapak itu.

  
Pertanyaan refleksi:
Sadarkah kita bahwa Yesus hadir pada kita dalam kekuatan Roh Kudus?
Bagaimana komunitas kita berobah, andaikan Ekaristi dialami secara utuh?
Langkah konkrit mana yang membawa kita ke penghayatan itu?

Banyak orang tergoda membuang waktu, perhatian, energi dengan memperhati-kan penampakan2 ibu Maria dengan pesan2 moralnya, dan lupa menampakkan Kristus yang bangkit  dalam dirinya / hidupnya sebagai realitas existensialnya.    





10 Perintah untuk hidup harian Santo Yohanes XXIII

The Good Pope, atau Santo Bapa Yohanes XXIII memberikan kiat-kiat untuk hidup bahagia dalam roh. Bagaimana cara kita mencapai kesucian jiwa dan hidup iman yang nyata dalam hidup sehari-hari?

1. Pada hari ini aku akan mencoba menghayati keseluruhan hari secara positif tanpa ingin  menyelesaikan segala persoalan hidupku sekaligus.

2. Pada hari ini aku akan sangat memperhatikan penampilanku: Aku akan berpakaian sederhana; aku tak akan menaikkan nada suaraku; aku akan bersikap sopan dalam kelakuanku; aku tak akan mengkritik siapapun; aku tak akan berusaha memperbaiki atau menertipkan siapapun kecuali diriku.

3. Pada hari ini aku akan bahagia dalam kepastian bahwa aku diciptakan untuk berbahagia, tidak hanya di dunia akhirat, tetapi juga di dunia ini.

4. Pada hari ini aku akan menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar tanpa menuntut keadaan sekitar disesuaikan dengan kehendakku.

5. Pada hari ini aku akan menyediakan 10 menit dari waktuku untuk bacaan yang baik, mengingat bahwa sama seperti makanan perlu untuk kehidupan badan, demikianlah bacaaan yang baik perlu untuk kehidupan jiwa.

6. Pada hari ini aku akan melakukan satu perbuatan baik tanpa menceriterakannya kepada siapapun.

7. Pada hari ini aku akan melakukan paling sedikit satu hal yang tidak kusukai; dan kalau perasaanku tersinggung, kupastikan bahwa tak seorangpun mengetahuinya.

8. Pada hari ini aku akan membuat rencana bagi diriku: mungkin tidak kuturuti menurut huruf, tetapi akan kubuat. Dan aku akan waspada terhadap dua kesalahan: sikap terburu-buru dan keragu- raguan.

9. Pada hari ini, walau segala sesuatu kelihatan berjalan buruk, aku akan percaya penuh,  bahwa Penyelenggaraan Ilahi yang baik memelihara aku melebihi siapapun di dunia ini.

10. Pada hari ini aku tak akan punya rasa takut. Khususnya aku tak akan takut menikmati yang indah dan percaya pada kebaikan. Sungguh, selama 12 jam aku pasti dapat berbuat yang mungkin akan menimbulkan kekuatiran andaikan aku mengira harus membuatnya selama hidupku.


Kesimpulan: “Aku ingin baik hati pada siapapun, hari ini dan   selalu”.


Decalogue  for daily living (Pope John XXIII)


1. Only for today, I will seek to live the livelong day  positively without wishing to solve  the problems of my life all at once.


2. Only for today, I will take the greatest care of my appearance: I will dress modestly; I will not raise my voice; I will be courteous in my behaviour; I will not criticize anyone; I will not claim to improve or to discipline  anyone except myself.


3. Only for today, I will be happy in the certainty that I was created to be happy, not only in the other wold but also in this one.


4. Only for today, I will adapt to circumstances, without requiring all circumstances to be adapted to my own wishes.


5. Only for today, I will devote 10 minutes of my time to some good reading, remembering that just as food is necessary to the life of the body, so good reading is necessary to the life of the soul.


6. Only for today, I will do one good deed and not tell anyone about it.


7. Only for today, I will do at least one thing I do not like doing; and if my feelings are hurt, I will make sure that no one notices.


8. Only for today, I will make a plan for myself: I may not follow it to the letter, but I will make it. And I will be on guard against two evils: hastiness and indecision.


9. Only for today, I will firmly believe, despite appearances, that the  good Providence of God cares for me as no one else who exists in this world.


10. Only for today, I will have no fears. In particular, I will not be afraid to enjoy what is beautiful and to believe in goodness. Indeed, for 12 hours I can certainly do what might cause me consternation were I to believe I had to do it all my life.



Conclusion: “I want to be kind, today and  always, to everyone”

PROGRAM 2015


 
PROGRAM PELAYANAN PUSPITA 2015



PELATIHAN MEDITASI HOLISTIK(KESEHATAN JIWA RAGA)

Para peserta akan berlatih meditasi qi (life energy) untuk membangun kesehatan tubuh dan jiwa. Meditasi qi ini digali dari tradisi ilmu kedokteran cina kuno. Juga peserta akan berlatih meditasi kristiani - sebuah model meditasi apopatik - yang bisa digabungkan dengan meditasi chi sehingga saat doa juga bisa menjadi saat memulihkan dan membangun kesehatan lahir batin.

 

Untuk             : Imam, Religius dan Awam (Maks 12 orang)
Waktu            : 25 – 31 Jan 2015 (6 hari)
Narasumber   : Staf Puspita
Biaya              : Rp  1.000.000/orang



RETRET  “MID-LIFE”

Retret ini bertujuan memahami gejala perubahan fisik dan mental yang menyertai tahun-2 peralihan 40-50. Materi retret ini mencakup
krisis, gejala lari-mundur, mengenal diri, sikap nrimo-sumeleh, kelahiran gambaran Allah yang baru. Sejumlah hikayat turut mengolah diri dan masuk ke dalam rahasia dan keasliannya.  
Untuk             : Imam, Religius dan Awam (usia min 40 th)
Waktu            : 10 – 15 Feb 2015 (5 hari)
Narasumber   : P. Wolfgang Bock Kastowo, S.J.
Biaya              : Rp 900.000/orang


LOKAKARYA “PENGOLAHAN HIDUP UNTUK FORMATIO”

Peserta akan diajak mengolah pengalaman gelapnya bersama Tuhan sehingga diharapkan lebih mampu mengolah pengalaman gelap diri sendiri dan anak bina. Peserta akan berlatih menangani pengalaman luka batin dengan metode yang efektif  dan sederhana.



Untuk :  Imam & Religius (Khusus Formator) - maksimal 9 orang
Waktu   :  Diselenggarakan 3 kali:
I.     17  - 27 Feb 2015 (10 hari)
II.  12 – 22 Mei 2015 (10 hari)
              III. 7 –17  juli 2015 (10 hari)
Biaya  :  Rp 2.000.000/orang

Catatan :  - peserta harus hadir penuh selama program berlangsung.
               - peserta harap membawa pakaian olahraga, crayon dan buku gambar.


RETRET  “ANAK TERLUKA - ANAK AJAIB”


Lokakarya ini bertujuan menggali di masa kecil, mengetahui luka-luka dan  berusaha  menyembuhkannya. Lalu  anak itu akan memancarkan daya kreatif, sukacita dan gairah hidup yang menyuburkan pola berdoa, berkarya dan bergaul.
Narasumber   : P. Wolfgang Bock Kastowo, S.J.
Untuk             : Imam, Religius dan Awam
Waktu             : 12 – 17 Maret  2015 (5 hari)
Biaya              : Rp  900.000/orang


RETRET “BERJUMPA DENGAN ALLAH BERSAMA YANG MISKIN & TERSINGKIR”

 Retret ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk berefleksi dan memaknai aneka pengalaman perjumpaan dengan mereka yang tersingkir dan terbuang. Lewat doa, refleksi dan  bantuan rahmatNya, pengalaman perjumpaan dengan mereka ini juga menjadi pengalaman perjumpaan dengan Tuhan yang bangkit yang selanjutnya akan menguatkan tugas perutusan Anda .

Pembimbing :  
·  Rm. Andreas Sugijopranoto SJ (mahasiswa S3 Teknik Sipil UGM;  pernah menjadi direktur Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia dan Asia Pasifik)
·  Rm. Benedictus Hari Juliawan SJ (Koordinator karya sosial Serikat Yesus Asia Pasifik)

Untuk : Imam, religius, awam yang berkarya atau yang memiliki keprihatinan bagi mereka yang miskin, tersingkir, difabel baik dalam karya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pastoral.
Waktu                        : 19 - 27  Maret  2015 (8 hari)
Biaya                          : Rp 1.300.000/orang



RETRET  “HIKMAT & HIKAYAT” 

Dalam retret ini, peserta akan diajak menggali kekayaan hikayat
(kisah-kisah bijak) untuk berefleksi tentang pergulatan hidup paruh baya (mid-life.)
Narasumber   : P. Wolfgang Bock Kastowo, S.J.
Untuk             : Imam, Religius dan Awam (usia min. 40 th)
Waktu             : 6 – 10 Mei  2015 (4 hari)
Biaya              : Rp 750. 000/orang

LOKAKARYA “PENGGUNAAN EVALUASI PSIKOLOGI
DALAM FORMATIO”
Sudah sejak lama ilmu psikologi digunakan dalam formatio imamat dan religius. Pemahaman tentang individu dari aspek psikologi menjadi salah satu sumber yang sangat bernilai dalam formatio. Lokakarya ini bertujuan untuk memberi perspektif kepada para formator mengenai beberapa aspek  psikologi  penting dalam formatio  (mis: intelektual, kepribadian), serta mengajak para formator mengenal beberapa sarana untuk mengevaluasi aspek-aspek tersebut

Untuk         : Imam & Religius Formator  (maksimal 15 orang)
                       (maks. 2 orang per Kongregasi/ Keuskupan)
Waktu          : 22 s.d. 28 Juni 2015 (6 hari)
Narasumber  :  - Sr. Lidwina Tri A. FCJ; dan
                          - Rm. Fransiskus I. Yamrewav, MSF
Biaya          : Rp 1.800.000/orang



LOKAKARYA “PENDAMPINGAN PERKEMBANGAN
PSIKO-SEKSUAL DALAM FORMATIO”

Kedewasaan psiko-seksual adalah salah satu aspek yang paling menantang dalam formatio imamat dan religius. Lokakarya ini bertujuan untuk memberi perspektif yang bermanfaat bagi para formator untuk menemani dan berjalan bersama formandi menuju perkembangan psiko-seksual yang sehat dalam konteks hidup selibat. Dalam lokakarya ini para formator juga akan diajak untuk mengalami proses integrasi personal atas perkembangan psiko-seksual mereka.

Narasumber   : Sr. Lidwina Tri A., FCJ., Rm. Fransiskus I.
                          Yamrewav, MSF dan Staf Puspita
Materi             :  1. Tahap-tahap perkembangan psiko-sosial dan    
     psiko-seksual.
2. Menemukan rahmat dalam sejarah per-
     kembangan  seksualitas individu.
3.  Integrasi seksualitas dan spiritualitas
Untuk             :  Imam & Religius Formator (maksimal 15 org)
                           (maks. 2 orang per Kongregasi/ Keuskupan)
Waktu                        : 29 Juni s.d. 5 Juli 2015 (6 hari)
Biaya              : Rp 1.500.000/orang


LOKAKARYA “PENDIDIKAN NILAI”
Lokakarya ditujukan untuk para pendidik di sekolah, paroki dan lembaga lainnya untuk mengenal berbagai model pendidikan nilai, saling belajar di antara para peserta dan memberi semangat untuk memulai atau mengembangkan pendidikan nilai secara lebih inspiratif dan efektif. Dalam lokakarya ini akan diperhatikan juga nilai-nilai ekologis, keadilan sosial dan perkembangan pribadi.

Narasumber     : Rm. Ferry Sutrisna Wijaya, Pr.
Untuk         : Imam, Religius, Awam baik kristiani maupun   bukan
Waktu        : 30  Juni - 8 Juli 2015 (8 hari)
Biaya          : Rp1.600.000/orang
Tempat       : Ecocamp, Jl. Dago Pakar Barat 3, Bandung,
Jabar. Informasi: hp 08170223277;ecolearningcamp@gmail.com;
pendaftaran dan pembayaran via PUSPITA

LOKAKARYA
 “PEMBEDAAN ROH/DISCERNMENT OF SPIRITS”

Tujuan         : Peserta akan diajak memahami salah satu warisan St. Ignatius Loyola yang sangat penting dan bernilai: “Pedoman Pembedaan Roh”, yang telah terbukti membantu banyak orang tumbuh dalam hidup rohaninya.Peserta akan diajak membaca dan memahami Pedoman tersebut lewat pengalaman orang lain dan pengalaman peserta sendiri.
Untuk             : Imam, Religius dan Awam
Waktu            : 1 – 8 Agustus 2015 (7 hari)
Biaya              : Rp 1.200.000/orang


RETRET “SUMBER AIR HIDUP” (

Dalam retret ini peserta akan diajak menimba kekayaan rohani Alm. Anthony de Mello, S.J. melalui salah satu bukunya “Sumber Air Hidup”. Peserta akan dibantu dengan banyak meditasi terbimbing.
Untuk             :  Imam, Religius, Awam
Waktu             :  11 s.d. 18 Agustus 2015  (7  hari)
Biaya              : Rp 1.050.000/orang

LOKAKARYA “SPIRITUALITAS & MEDIA”
Peserta dilatih untuk mengolah pengalaman rohani melalui "jalan simbolis", metode audio visual dan mengekspresikan iman secara kreatif, mempergunakan aspek-aspek seni dan audio visual, dan dimotivasi untuk bisa menyusun program pendampingan "media dan spiritualitas" bagi kelompok yang diampu.
Narasumber   : Rm. Y. Iswarahadi, S.J. dan Tim
Untuk             : Imam, Religius dan Awam
Tempat           : Studio Audio Visual (SAV) Puskat                         
Balai Budaya Sinduharjo, Jl. Kaliurang Km 8,5, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Pendaftaran   : Hubungi langsung SAV: Bp. Tri Mulyono                 
                          HP 0821 3633 7732, 
                          E-Mail <fxtrimulyono@gmail.com> atau <office@savpuskat.or.id>
Waktu              : 24  s.d. 29 Agustus 2015 (5  hari)
 Biaya             : Rp1.200.000/orang (dibayarkan langsung ke SAV Puskat)


RETRET TERBIMBING 8 HARI

Untuk :  Imam, Religius, Awam
Waktu   :  Diselenggarakan 2 kali:
I. 10 - 18 September 2015;
II. 15 – 23 Des 2015
Biaya  :  Rp  1.200.000/orang


                             LOKAKARYA DOA BATIN “AJARILAH KAMI BERDOA”
Gereja kita memiliki kekayaan aneka doa batin (meditasi, kontemplasi, doa Yesus, dll). Sayangnya harta melimpah ini kurang diketahui dan dipraktekkan oleh umat, juga mungkin oleh para religius.
Tujuan  : Peserta akan diajak untuk melatih aneka bentuk doa
                 batin  tersebut  di atas  dan  dengan  itu  diharapkan
             mereka  diperkaya hidup rohaninya.
Untuk    : Imam, Religius, awam
Waktu    : 7 s.d. 22 Oktober 2014 (15  hari)
Biaya     : Rp 2.300.000/orang

RETRET TERBIMBING 30 HARI
Untuk     :  Imam, Religius, Awam (maksimal 12 orang)
Waktu     :        3 Nov s.d. 6  Des 2015
Biaya      :    Rp 5.000.000/orang
Catatan   :  Ada proses persiapan, mohon mendaftar secepatnya.


š


ü  Setiap program dimulai pukul 17.00 wib dan diakhiri pukul 12.30 wib